TEORI ORGANISASI
DALAM SUATU KERANGKA SISTEM
Teori organisasi modern sebenarnya bukan merupakan kesatuan
kerangka berfikir. Teori oranisasi moderen adalah multidisipiner yg
konsep-kosep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi sperti
sosiologi, teori addministras, ekonomi, psikologi ekologi, operations,
research, dan banyak bidang laiinya.
Faktor-faktor yang
menbedakan kulalitas teori organisasi
moderen dengan teori-teori organisasi lainnya adalah dasar
konsepsual-analitiknya, ketergantugannya pada data riset empirik,dan atas
semuanya sifat pemaduan dan pengintegrasiannya. Berikut akan diurngikan
bermacam-macam unsur yg tercankupp daam analisis sistem, yaitu bagian
organisasi suat sistem, interaksiya, proses-proses dan tujuan sistem. Peranan
inovatif sebagai usaha keseimbangan sangat
diperlukan bila organisasi perlu menyesaikan diri dengan perubahan lingkungan
eksternal untuk menjaga sistem tetap dalam keadaan seimbang.
ORGANISASI (Keluaran suatu organisasi dalah
masukkan bagi lingkungannya) LINGKUNGAN(Keluaran lingkungan adalah
masukkan bagi suatu organisasi)
Dua hal diatas, yaitu
komunikasi dan konsep kesembangan
memberikan peikiran tentang sebuah model sibernetik (cybernetic modal). Sebernetik
melakukan pengendalia dan memberikaan umpan baik dala semua jenis sistem. Ini dimaksudkanuntuk
menjaga stabilitas sistemdala menghadpi peruahan. Proses pengambilan keputusan
adalah variabel-internal dala suatu organisasi yang tergantng pada pekerjaan-pekerjaaan,
harapan individu, motivasi yag tergantung pada pekerjaan-pekerjaan, harapan
individu, motivasi dan struktur organisasi. Keptusan ini meliputi dua hal
pokok, yaitu keputus untuk berproduksi dan keputusan untuk berartisipasi dala
sistem. Bagian-bagian
dari system dan saling ketergantungannya.
1. Individu
dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
2. Penentuan
fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
3. Organisasi
informal.
4. Struktur
status dan peranan.
5. Lingkungan
phisik pelaksanaan pekerjaan.
Proses-proses hubungan
dalam system.
Teori
organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang
selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga
proses tersebut adalah
1. komunikasi ,
2. berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
3. pengambilan keputusan.
Tujuan-tujuan organisasi
Organisasi
mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut
adalah pertumbuhan, stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan
organisasi itu akan membedakan bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas
yang berbeda-beda. Persamaan dalam tujuan-tujuan tersebut juga telah diteliti
oleh para ahli sejalan dengan pengembangan teori system umum.
Tujuan-ujuan organisasi
Organsasi-organsasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling
berhubungan, seperti dalam kasus berbagai kompleks, atau hasil ahirnya saling
tergantung. Tujuan-tujuan ini adalah pertumbuhan,sabilitas
dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan bentuk
organisasi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Persamaan dalam
tujuan-tujuan tersebut juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan
pengembangan teori system umum.
Definisi
organisasi menurut teori modern
Bernard merupakan seorang ahli
organisasi yang ertama kali mempnyai pegaruh atas pemikran perorganisasian
modern.dia mendefinisikan organisasi formal sbagai suatu sistem kegiatan yg
secara sadar dikordinasikan dua atau lebih orang. Kesimpulan tentang definisi
organisasi menurut teori modern teori moderen mendefinisikan organisasi sebagai
proses-proses yang tersusun dalam suatu sistem dimana orang-orang didalamnya
berinteraksi untuk mencapai tujuan.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
MANAJEMEN
Perkembangan
teori organisasi yang telah kita bahas dimuka, memberikan dasar munculnya
berbagai pendekatan manajemen yang berbeda-bedaa.Berikut ini sebagai rangkuman
akan dibahas pendektan-pendekatan manajemen, yaitu pendekatan
proses,perilaku,kuantitatif,sistem dan “contingency” (situasional).
PENDEKATAN PROSES
Pendekatan proses dalam menejemen jga disebut pendekatan
fungsional,operasional, universal,tradisional, atau klasik.Para pencetus
pendekatan ini bermaksud untuk mengindentifikasikan fungsi-fungsi manajemen. Fayol
(ahli) mengemukakan ima fungsi manajemen
:perencanaan,pengorgaisasian,pemberianperintah koordinasi dan pengawasan. Akronim
ini berarti perencanaan(planning),pengorganisasi(organizing),penyusun,personalia(staffing),pengarah(directing),pengkordinasian
(coordinating),pelaporan(reporting) dan pengarangan(budgeling). Proses-proses
ini sekarang menjadi kerangka konsepsial prinsip-prinsip yang dugunakan hamir
semua buku teks manajemen. Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting
adalah: Kesatuaan perintah, persamaan wewenang dan tanggung jawab, rentang
kendali yang terbatas, dan delegasi perkerjaan-pekerjaan rutin.
Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku (behavior
apporoach) muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan kasik. Pendekatan ini
sering disebut juga pendekatan hubungan manusiawi (human relations
approach)mengemukakan bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan
faktor perilaku angsing-masing individu yang berbeda-beda dalam organisasi Pendekatan
perilaku menekankan pentingnya kperasi dan moral karyawan. Pusat bahan
pendekatan ini adalah perhatian terhada para karyawan secara individual dan
kelompok kerja .
Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif
(quantitative approach) sering dinyatakan dengan istilah management science
atau operations research (OR). Pendekatan ini terutama memandang manajemen dari
perspektif model-model matematis dan proses-proses kuantitaif.
Menurut
pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dapat dirumuskan dan
dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis dan kemudian dianalisa serta
dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metode kuantitaif untuk
memperoleh hasil optimum.
Pendekatan kuantitatif
bukankeseluruhan maanajemen, tetapi memberikan teknik-teknik sangat efektif
untuk penyelesaian masalah manajemen tertentu.
Pendekatan Sistem
Pendekatan
system dalam manajemen merupakan pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan
dapat dipahami dengan sudut pandangan teori system umum atau analisis system.
Pendekatan system terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan
bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada
manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian
lingkungan eksternal yang lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system
terbuka dan pada hakekatnya merupakan proses transformasi berbagai
masukan yang menghasilkan
keluaran. Pendekatana sitem tertutup mengabaikan pengaruh lingkungan, dilain
pihak pendekatan sistem erbuka mempertimbangkan masukan-masukan ingkungan etapi
tidak menghubungkan cara fungsional dengan knsep dan teknik manajeen yag
mengarahkan pencapaian tujuan. Pendekatan contingency dalam manajemen yang akan kita
bicarakan selanjutnya melakukan hal itu.
Pendekatan Contingency
(Situasional)
Pendekatan
Contingency bermaksud untuk menjembatani gap yang ada antra teori dan praktek
ini , disamping itu pendekatan contingency memasukkan variabel lingkungan dalam
analissnya, karena perbedaan kondisi lingkungan akan memerukanapikasi konsep
atau teknik manajemen yang berbeda pula.
Pendekatan Contingency
muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk
memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen.
Ada tiga komponen pokok dalam lerangka konseptual untuk pendekatan contingency
: lingkungan , konsep-konsep dan teknik-teknik manajeman, dan hubungan
kontingensi antara keduanya.
Tiga konsep
proses organisasi menurut teori organisasi modern adalah:
a.
Komunikasi
b.
Keseimbangan
c.
Proses pengambilan
keputusanHAL. SELANJUTNYA 111-119 => http://rafiefakhrano.blogspot.co.id/
99-110 Selanjunya di Teoriorganisasiumumanan.blogspot.com 111-120
BalasHapus